Kamis, 22 November 2018

Pendidikan sepanjang Hayat dalam konsep Islam (Tugas 9)

1 komentar:
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahhirabbil alamin segala puji syukur kepada Allah subhanahu wata'ala tuhan kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini saya diberikan kesempatan untuk menulis artikel sekaligus tugas pendidikan agama islam ini. Sholawat serta salam tidak lupa saya haturkan kepada jujungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju islamiyah ini. pada kesempatan yang sangat berharga ini saya akan membahas tentang Pendidikan sepanjang Hayat dalam konsep Islam. 

     Sebelum melangkah pada pembahasan kali ini saya akan membahas terlebih dahulu apa itu pendidikan? dan apa itu islam ?
mungkin sedikit tentang tahu arti sebenarnya pendidikan dalam islam. Islam agama yang diturunkan oleh Allah SWT yang dibawa melalui via malaikat jibril dan di sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Islam agama yang sempurna dan telah disempurnakan oleh Allah, yang mana agama islam sendiri adalah agama penyempurna dari agama-agama yang sebelumnya ada sejak nabi Adam AS. Islam menurunkan sebuah kitab suci yang man kitab suci ini adalah mukjizat terbesar didunia dan akan di bawah samapai di akhirat, Allah telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an yang mana didalamnya sudah banyak disebutkan dan di ulang tentang konsep pendidikan sepanjang menurut Al-qur'an, dan juga telah di sampaikan di banyak perawi hadist yang menjelaskan tentang pendidikan. Berikut penjelasan tentang Pendidikan sepanjang hayat dalam konsep islam.

     Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Manusia memiliki keistimewaan yaitu memiliki akal dan pikiran. Akal dan pikiran tersebut harus dimanfaatkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah. Salah satu caranya yaitu dengan menuntut ilmu melalui berbagai macam proses pendidikan. Menuntut ilmu bagi orang islam sangat dianjurkan (Wajib) atas dirinya dari pertama ia dilahirkan di dunia sampai ia meninggal.

     Setiap muslim dan muslimah berkewajiban untuk menuntut ilmu/ belajar, baik ilmu tentang hal-hal dunia maupun ilmu yang mempelajari tentang urusan akhirat. Ilmu-ilmu tentang hal-hal di dunia antara lain Matematika, Fisika, Kimia, Bahasa, dan sebagainya. Ilmu-ilmu yang mempelajari tentang urusan akhirat yaitu ilmu agama, yaitu agama Islam. Kedua ilmu tersebut harus seimbang sehingga kehidupan dunia dan akhirat kita juga akan seimbang. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:
“Menuntut ilmu itu kewajiban bagi setiap muslimin dan muslimat.”

Setiap manusia tentu mendambakan kebahagiaan baik dunia maupun akhirat. Manusia tidak akan bisa mengharapkan datangnya kebahagiaan tanpa menuntut ilmu. Dalam hal ini, Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
“Barang siapa yang menghendaki (kebahagiaan) dunia maka hendaklah ia berilmu dan baragsiapa yang menghendaki (kebahagiaan) akhirat maka hendaklah ia berilmu  dan baragsiapa yang menghendaki kedua-duanya maka ia pun harus berilmu.”

Manusia tidak akan bisa menjaga diri kita kalau tidak memiliki ilmu. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah yang artinya:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q. S. At Taubah: 122).

Pentingnya pendidikan telah dicontohkan oleh Allah pada wahyu pertama, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Telah banyak disebuatkan di dalam kitab suci Al-qur'an menjelaskan tentang mencari ilmu hingga akhir hayat. Karena di dalam islam sendiri Ilmu bagaikan organ tubuh yang perlu di aktifkan dan jangan sampai di non-aktifkan kareana akan berdampak buruk pada manusia itu sendiri.

Pendididikan dalam Islam berlandaskan pada semua yang berada di dalam Al Quran dan Hadist. Ilmu yang diperoleh dari pendidikan juga wajib disebarluaskan kepada orang lain. Dimulai dari diri sendiri untuk mengikuti semua aturan dalam Islam yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, apabila telah menuntut ilmu, maka wajib untuk menyebarluaskan dan mengamalkannya. Ilmu yang tidak digunakan maka lama kelamaan akan terhapus dari ingatan manusia. Sebagaimana Rasulullah S.A.W bersabda:
“Barangsiapa yang mengajarkan ilmu, maka baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tidak kurang pahala bagi orang yang mengamalkannya.”

Apabila manusia mengajarkan ilmu yang telah mereka dapat, maka mereka akan memperoleh pahala seperti saat mengamalkan ilmu tersebut. Bila ilmu yang dimiliki tidak diajarkan, maka percuma saja memiliki ilmu sehingga ilmu tersebut hanya sia-sia. Sebagaimana Rasulullah S.A.W. bersabda:
“Seseorang tidak dikatakan berilmu sehingga ia mengamalkan ilmunya itu.”
“Ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon tidak berbuah.”


Konsep pendidikan dalam Islam menghendaki kesempurnaan kehidupan yang tuntas, sesuai dengan firman Allah pada surat Al Baqarah ayat 208, yang artinya :
”Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Konsep pendidikan dalam Islam berorientasi kepada pembentukan kepribadian muslim secara utuh dan menyeluruh. Tujuannya tidak sebatas dunia, melainkan menjangkau akhirat kelak. Dengan dilandasi kesadaran dan keyakinan bahwa manusia berasal dari Allah, dan akan kembali kepada-Nya untuk mempertanggungjawabkan amalnya selama hidup di dunia.

 Konsep pendidikan dalam Islam bersifat universal.  Setiap manusia berhak dan wajib untuk memperoleh pendidikan. Tidak memandang perbedaan status, ras, warna kulit, dan sebagainya. Manusia tidak hanya mempelajari ilmu agama tetapi juga ilmu pengetahuan yang lain. Ilmu agama dan ilmu pengetahuan saling berhubungan satu sama lain. Manusia memerlukan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya di dunia dalam usaha mencapai kesejahteraan hidup. Sedangkan ilmu agama diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan rohani manusia. Jadi antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama saling memperkuat satu sama lain.

Untuk mencapai semua tujuan pendidikan maka tidak hanya cukup diperoleh melalui pendidikan formal saja, tetapi juga harus melalui pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Pendidikan sepanjang hayat merupakan suatu proses pendidikan secara berlangsung tanpa batas waktu dan tempat mulai sejak lahir sampai akhir hayat manusia. Pendidikan ini dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta mengembangkan dan meningkatkan harapan hidup manusia. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan dan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik. Bagi seorang muslim, tidak ada isitlah berhenti untuk belajar seumur hidup karena belajar bagi seorang muslim adalah belajar untuk senantiasa memperbaiki setiap kesalahan yang dilakukan dan belajar untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas hidup baik secara vertikal (hablumminallah) maupun secara horizontal (hablumminannas).

Semoga artikel yang sederhana dan singkat ini bisa menambah pengetahuan pembaca dan semiga mendatangkan manfaat didunia sampai diakhirat, jika ada kata-kata atau penulisan yang salah mohon dimaklumi dan saya pribadi mohon maaf sebesar-besarnya. jika anda berkenan mengomentari artikel saya ini saya sangat tersanjung. demikian saya akhiri. Alhamdulillah.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Artikel ini mendapat reverensi dari:

1 komentar:

 
back to top