Rabu, 19 Desember 2018

Manusia Makhluk Moral (Tugas 12)

Tidak ada komentar:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Seperti biasanya marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kehadirat Allah SWT, tuhan  semesta alam yang senantiasa yang selalu memberikan kesehatan  dan barokah hidayah dan nikmatnya. Tak lupa sholawat da serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah yang terang benderang.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Manusai Mahkluk Moral yang mana pembahasan ini adalah sebagai tugas ke 12 saya pada mata kuliah Pendidikan Agama islam di Fakultas Bahasa dan seni Universitas Pendidikan Ganesha. Sebelum melangkah lebih baiknya kita akan membahas terlebih dahulu Moral.

Moral menurut wiki pedia bahasa indonesia adalah (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Dan dalam islam kita kenal dengan istilah Akhlak.

Pengertian Moral dan Etika. Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik.

Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.


Manusia sebagai makhluk paling sempurna di mukabumi ini diciptakan-Nya sebagai khalifah, pemimpin dan penjaga amanat dari Allah. Manusia diberikan akal untuk berpikir, hati untuk merasakan kasih sayang , dan tubuh yang menjadi sarana untuk beribadah serta ber amaliah . Dari segala sesuatu yang telah dititipkan Allah kepada manusia , ada satu hal yang menjadi ukuran derajat seorang manusia dimuka bumi, yaitu akhlak. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya akidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap akidah dan syariah. Rasulullahshallallahu’alaihi wasallam merupakan suri tauladan bagi seluruh ummat.dalam suatu hadist yang artinya “ tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan Akhlak yang mulia” Akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Sebagaimana pernyataan istri Nabi Muhammad yakni siti Aisyah R.A ”Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Alquran.” (HR Abu Dawud dan Muslim)“ dan dalam Al-Quran juga diterangkan.


Nabi Muhammad sebagai Uswah Hasanah. Di antara nikmat besar yang Allâh SWT. anugerahkan kepada para hamba-Nya, adalah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seluruh manusia. Allâh SWT. berfirman:
Sesungguhnya Allâh telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allâh mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allâh, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur`ân) dan al-Hikmah (Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata [Ali-‘Imrân/3: 164]


Dan kita tahu Bahwa nabi kita Nabi Muhammad SAW diutus kebumi adalah untuk menyempurnakan Akhlak Manusia dapat  kita simpulkan bahwa manusia jika tidak ada ahklak ataupun moral kita tidak akan dihargai orang dan akan dicampakkan dan kita perlu ketahui bahwa ucapan dan perbuatan kita hurus selaras. dan kita sebagai manusia yang mempunyai moral dan akal pikiran diciptakan oleh Allah SWT. dalam sebuah hadis dan Al-Quran kita tahu bahwa Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainya jadi sesuai ajaran agama dan tujuan islam yaitu islam yang Rahmatallilalamin.

Orang yang mengikuti uswah hasanah (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) dan mendapatkan taufik ini hanyalah orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari Kiamat. Karena keimanan yang ada padanya, demikian juga rasa takut kepada Allâh Azza wa Jalla , dan mengharapkan pahala-Nya, serta takut terhadap siksa-Nya, (semua itu) mendorongnya untuk meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”. [Taisîr Karîmir Rahmân, surat al-Ahzâb/33:21]

Dengan sedikit penjelasan di atas maka sepantasnya kita bertanya kepada diri kita, “Sudahkan kita menjadikan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai uswah hasanah bagi kita, dalam seluruh sisi kehidupan?”. Jika ya, maka marilah berharap dan memohon Allâh swt. mencurahkan rahmat-Nya dan balasan baik di akhirat. Jika tidak (belum), maka kita perlu memperbaiki diri kita ke arah yang lebih baik. Semoga Allâh selalu membimbing kita di atas jalan-Nya yang lurus. Wallâhu a’lam

Mungkin dari penjelasan yang sudah kita bahas banyak kesalahan namun itulah fitrah manusia tidak akan pernah luput dari salah dan dosa dari kekurangan yang saya jelaskan saya meminta maaf atas segala kesalahan akhir kata saya tutup.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top