Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kepada tuhan kita semua yang maha Esa Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan hidayah dan nikmat-nya sehingga kita semua dapat berkumpul dalam ruang ini dengan diberi nikmat sehat walafiat. Tak lupa marilah kita haturkan shalawat serta salam kepada junjunngan kita, Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zamn jahiliyah menuju zaman islamia yang kita rasakan pada saat ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Manusia Mahkluk Budaya yang mana artikel ini adalah sebagai tugas yang ke 11 pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kenapa manusia disebut sebagai mahluk budaya? apa sajakah yang termasuk kedalamnya? itu semua akan saya berikan penjelasan sebagai berikut.
Dari pembahasan kali ini, Acuan kita dalam sebuah kitab suci Al-Qur'an yang mana dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 41 sebagai berikut :
yang mana artinya " Telah tampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) prbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)".
(QS. Ar_Rum 30; ayat 41).
Disini disimpulakan bahwa kita manusia tidak dapat terhindar dari segala salah dan dosa dan disini kita dapat juga simpulkan bahwa manusia memiliki banyak sekali budaya, budaya tersebut melekat terhadap seluruh sikap, sifat, dan tindakan manusia. Dan kita tidak boleh mengikutkan Agama kedalam budaya namun Budaya mengikuti Agama itu yang benar dan jangan terbalik. dan selama budaya itu tidak bertentanga dengan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT boleh-boleh saja dan kita harus berpegang pada tali Allah dan Al-Quran sebagai pedoman kita dan juga Hadis, Ijma', dan Qias. perlu kita ketahui jika Budaya yang sejak jaman nenek moyang kita salah kita perbaiki bukan malah membiarkan berlangsung dan apabila budaya itu merusak peraturan hukum yang ada maka manusia akan hancur.
Yang mana kita pasti sudah banyak tahu bahwa Manusia sebagai mahluk yang berbudaya tidak lain adalah mahluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiaka hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kenaran dan keaadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Kebudayaan perlu
dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir.
Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
proses perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan
kebudayaan yang disebut MASALAH KEBUDAYAAN. Masalah kebudayaan adalah segala
system/tata nilai, sikap mental, pola berfikir pola tingkah laku dalam berbagai
aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan.
Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain :
DEHUMANISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita melihat
Dehumanisasi terjadi akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari
penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. Untuk mengantisipasi hal itu,
manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui
filsafat bias memaknai tentang etika, estetika dan logika.
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah manusia dalah mahluk budaya dan tidak akan pernah terlepas dari budaya itu sendiri yang mana budaya akan terus melekat dari generasi ke generasi selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama dan hukum yang ada pada wilayah tersebut. Kalau tidak ada manusia dimuka bumi ini tidak akan tercipta yang namanya budaya. Budaya di ciptakan manusia seiring perkembangan zaman.
Dari yang banyak saya sampaikan dan dijelaskan pada blog artikel ini, saya berpesan jika baik maka ambillah dan jika buru maka buanglah jauh-jauh dan jika ada hal yang perlu di tanyakan bisa tulis di kolom komentar dan akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih dan semoga bermanfaat dan barokah.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Manusia Mahkluk Budaya yang mana artikel ini adalah sebagai tugas yang ke 11 pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kenapa manusia disebut sebagai mahluk budaya? apa sajakah yang termasuk kedalamnya? itu semua akan saya berikan penjelasan sebagai berikut.
Dari pembahasan kali ini, Acuan kita dalam sebuah kitab suci Al-Qur'an yang mana dijelaskan dalam surat Ar-Rum ayat 41 sebagai berikut :
yang mana artinya " Telah tampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) prbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)".
(QS. Ar_Rum 30; ayat 41).
Disini disimpulakan bahwa kita manusia tidak dapat terhindar dari segala salah dan dosa dan disini kita dapat juga simpulkan bahwa manusia memiliki banyak sekali budaya, budaya tersebut melekat terhadap seluruh sikap, sifat, dan tindakan manusia. Dan kita tidak boleh mengikutkan Agama kedalam budaya namun Budaya mengikuti Agama itu yang benar dan jangan terbalik. dan selama budaya itu tidak bertentanga dengan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT boleh-boleh saja dan kita harus berpegang pada tali Allah dan Al-Quran sebagai pedoman kita dan juga Hadis, Ijma', dan Qias. perlu kita ketahui jika Budaya yang sejak jaman nenek moyang kita salah kita perbaiki bukan malah membiarkan berlangsung dan apabila budaya itu merusak peraturan hukum yang ada maka manusia akan hancur.
Yang mana kita pasti sudah banyak tahu bahwa Manusia sebagai mahluk yang berbudaya tidak lain adalah mahluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiaka hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kenaran dan keaadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia adalah mahluk
budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan
pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai
kebahagiaan.
Adapun sarana untuk
memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIKA. Sarana untuk
meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian adalah ETIKA dan
ESTETIKA.
Tujuan dari pemahaman
bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan
dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang
berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk
biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk
budaya.
Pengertian kebudayaan
ditinjau dari bahasa Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi
kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan . EB. Taylor
mengartikan kebudayaan sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai anggota
masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik
materi maupun non material melalui aka”l. Budaya itu tidak diwariskan secara
generative (biologis) tapi melalui belajar.
Menurut
Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan
ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh
sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan
kelompok.
Dengan hasil budaya
manusia, maka terjadilah pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan
hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir
dan gerak social. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan
kebudayaannya, manusia bias mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil adalah manusia dalah mahluk budaya dan tidak akan pernah terlepas dari budaya itu sendiri yang mana budaya akan terus melekat dari generasi ke generasi selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama dan hukum yang ada pada wilayah tersebut. Kalau tidak ada manusia dimuka bumi ini tidak akan tercipta yang namanya budaya. Budaya di ciptakan manusia seiring perkembangan zaman.
Dari yang banyak saya sampaikan dan dijelaskan pada blog artikel ini, saya berpesan jika baik maka ambillah dan jika buru maka buanglah jauh-jauh dan jika ada hal yang perlu di tanyakan bisa tulis di kolom komentar dan akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih dan semoga bermanfaat dan barokah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
sumber tulisan ini didapat dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar